Dunia wanita

1 komentar




Dunia wanita,
duniaku.
Aku bukan mau berkeluh
atau melepas desah kecewa.
Mauku menulis apa adanya ...

Kadang saya merasa ada yang memang ditakdirkan. Contohnya kupu-kupu di gambar samping ini. Sepuluh hari lalu saya menemukannya sudah mati di bawah pohon "kemundung". Saya sudah melihat indahnya, tetapi belum memungutnya. Sehari kemudian ketika saya kembali menyiram tanaman, saya menemukan kupu-kupu itu masih di sana. Wah ini seperti sengaja agar saya pungut dan dijadikan pola kristik. Karena masih harus menyiram taman, kupu itu saya tinggalkan di meja.

Kadang saya merasa ada yang memang ditakdirkan. Contohnya kupu-kupu di gambar samping ini. Sepuluh hari lalu saya menemukannya sudah mati di bawah pohon "kemundung". Saya sudah melihat indahnya, tetapi belum memungutnya. Sehari kemudian ketika saya kembali menyiram tanaman, saya menemukan kupu-kupu itu masih di sana. Wah ini seperti sengaja agar saya pungut dan dijadikan pola kristik. Karena masih harus menyiram taman, kupu itu saya tinggalkan di meja.

Kadang saya merasa ada yang memang ditakdirkan. Contohnya kupu-kupu di gambar samping ini. Sepuluh hari lalu saya menemukannya sudah mati di bawah pohon "kemundung". Saya sudah melihat indahnya, tetapi belum memungutnya. Sehari kemudian ketika saya kembali menyiram tanaman, saya menemukan kupu-kupu itu masih di sana. Wah ini seperti sengaja agar saya pungut dan dijadikan pola kristik. Karena masih harus menyiram taman, kupu itu saya tinggalkan di meja.

Kadang saya merasa ada yang memang ditakdirkan. Contohnya kupu-kupu di gambar samping ini. Sepuluh hari lalu saya menemukannya sudah mati di bawah pohon "kemundung". Saya sudah melihat indahnya, tetapi belum memungutnya. Sehari kemudian ketika saya kembali menyiram tanaman, saya menemukan kupu-kupu itu masih di sana. Wah ini seperti sengaja agar saya pungut dan dijadikan pola kristik. Karena masih harus menyiram taman, kupu itu saya tinggalkan di meja.